ACEH BARAT – Editorial24jam.com || Sejumlah warga Gampong Pasi Ara, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, melakukan aksi protes terhadap aktivitas tambang emas yang dilakukan oleh PT Megalanik Garuda Kencana (MGK) pada Minggu malam (12/10/2025).
Aksi penolakan tersebut bermula ketika warga mendapati tali kapal milik perusahaan diikat pada batang kayu di lahan milik warga setempat tanpa izin. Kejadian itu memicu kemarahan masyarakat yang menilai tindakan tersebut sudah melanggar hak kepemilikan pribadi.
Salah satu perwakilan warga, Abdullah Us, mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan para pekerja tambang menggunakan fitur penerjemah untuk menanyakan surat izin resmi atas aktivitas perusahaan di area tersebut.
“Kami hanya ingin memastikan bahwa kegiatan ini memiliki izin yang sah dan tidak merugikan masyarakat sekitar,” ujar Abdullah.
Sementara itu, warga lainnya, Darwis, menegaskan penolakan terhadap kegiatan penambangan yang dilakukan tanpa sosialisasi dan izin dari warga. Ia menilai aktivitas tambang tersebut berpotensi merusak lingkungan dan ekosistem sungai di sekitar Desa Pasi Ara.
“Kegiatan itu bisa merusak ekosistem sungai dan mengakibatkan luapan air ke permukiman warga. Desa kami dikelilingi sungai dan termasuk kawasan rawan banjir, bahkan sebelumnya banjir bisa mencapai dua meter. Jika tambang ini terus berjalan, kami khawatir banjir bisa naik hingga lima meter karena material tambang menahan aliran air,” ungkap Darwis.
Warga pun berharap pemerintah daerah dan pihak berwenang segera meninjau ulang aktivitas tambang emas PT Megalanik Garuda Kencana di wilayah mereka sebelum menimbulkan dampak lingkungan yang lebih besar.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT Megalanik Garuda Kencana terkait protes warga tersebut.
Penulis : [Tousi]
Redaktur : [Abednego Manalu]
Leave a Reply